Skip links
Penipuan Mengatasnamakan Ultra Voucher

Waspada! Ini Tips Menghindari Modus Penipuan Online yang Perlu Diketahui

Dengan maraknya kasus penipuan online belakangan ini, para pemilik perangkat dan pengguna aktif sosial media dituntut untuk lebih waspada lagi terhadap potensi penipuan yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Contohnya ketika akan berbelanja online, berinteraksi di media sosial, dan mengakses berbagai layanan secara online. Pasalnya, para penipu banyak melakukan berbagai macam cara untuk menjebak korbannya.

Penipuan online seringkali terjadi karena banyak orang kurang berhati-hati dalam menjaga keamanan data dan privasi mereka. Motif utama dari para pelaku penipuan online adalah mengambil informasi pribadi targetnya. Mereka menggunakan Informasi pribadi untuk mengakses berbagai layanan, seperti akses perbankan, sosial media, dan lain sebagainya. 

Oleh karena itu, keamanan digital sangatlah penting untuk kamu jaga supaya terhindar dari berbagai modus kejahatan digital. Untungnya, dengan kesadaran dan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kamu dapat menjaga keamanan digital untuk diri kamu sendiri maupun orang di sekitar kamu lho!

Modus Penipuan Mengatasnamakan Ultra Voucher

Penipuan yang mengatasnamakan Ultra Voucher belakangan ini menuntut kita untuk lebih waspada. Ultra Voucher tidak pernah:

  1. Meminta masyarakat dan pelanggan untuk transfer ke rekening tertentu atau perorangan tanpa informasi yang valid.
  2. Meminta transaksi atau pembayaran di luar aplikasi dan rekening di luar Perusahaan.
  3. Menggunakan nomor, akun, dan informasi kontak pribadi, bukan atas nama Perusahaan.
  4. Mengadakan event/acara apapun dengan memuat informasi pribadi, bukan atas nama Perusahaan.
  5. Menggunakan akun sosial media pribadi untuk melaksanakan acara atau undian tertentu yang mengatasnamakan Ultra Voucher atau Perusahaan.

Ultra Voucher tidak pernah memungut biaya apapun atas acara, undian, dan hadiah kecuali yang diinformasikan secara resmi melalui akun-akun resmi perusahaan. Jika kamu diminta atau menemui permintaan yang mencurigakan, mohon untuk segera laporkan ke email dan whatsapp berikut:

 Email: [email protected]

Whatsapp Customer Service (Resmi): 0811-9276-700

Baca juga: Waspada Penipuan! Awas Phising bisa bikin Pusing!

Tips Menghindari Penipuan Online

Lalu, bagaimana cara menghindarkan diri dari bahaya penipuan tersebut? Nah, berikut ini ada 8 tips menghindari penipuan online yang bisa kamu terapkan.

1. Hindari dan Periksa Panggilan dari Nomor Tidak Dikenal/Terdaftar

Terkadang nomor kamu pernah atau sering dihubungi oleh kontak yang tidak dikenal atau terdaftar di perangkat. Umumnya, para pelaku menggunakan nomor asing mengatasnamakan keluarga atau kerabat untuk menipu.

Sebaiknya kamu menolak atau tidak mengangkat panggilan tersebut. Selain itu, penipu juga sering mengirimkan pesan melalui sosial media atau perangkat dan mengatasnamakan organisasi atau instansi tertentu. 

Untuk menghindarinya, periksa nomor tersebut lewat aplikasi pemeriksa nomor telepon untuk mengetahui informasi seputar nomor tersebut. Selain itu, pihak resmi atau instansi tertentu biasanya akan menghubungi lewat nomor telepon resmi yang tidak diawali dengan kode +62. Hal Ini bertujuan untuk membedakannya dari nomor penipu lainnya.

2. Jangan Sebarkan Kode OTP ke Siapapun

Saat kamu mendaftarkan akun sosial media, akses perbankan, atau aktivitas lainnya, kamu akan diarahkan untuk memasukkan kode OTP. Kode OTP (One-Time Password) digunakan untuk memverifikasi bahwa kamu sendiri-lah yang mengakses akun tersebut.

Agar akun kamu tidak diakses oleh orang lain, kamu tidak diperbolehkan membagikan kode OTP tersebut. Kode ini juga berfungsi untuk memantau apakah ada pihak lain yang berusaha masuk ke akun kamu.

3. Pasang Two-Factor Authentication (2-FA)

Sosial media dan aplikasi saat ini umumnya dilengkapi dengan keamanan dua lapis, yaitu Two-Factor Authentication (2-FA), yang bertujuan untuk mencegah pihak tidak bertanggung jawab mengakses akun pribadi seseorang. 

Sistem 2-FA meminta verifikasi sidik jari atau pemindai wajah (face recognition) yang sudah terdaftar pada akun tersebut, diikuti dengan memasukkan pin atau password yang sudah terdaftar. Apabila seseorang gagal memasukkan informasi tersebut menandakan bahwa orang tersebut bukanlah pemilik akun bersangkutan. Sistem keamanan ini dapat membantu mencegah penipuan online yang marak terjadi.

4. Jangan Klik Link Sembarangan

Modus phising yang sering terjadi dalam penipuan online, mengarahkan targetnya untuk mengklik link yang dikirimkan yang dibuat seolah-olah dari website resmi. Jika kamu mengklik link, data pribadi kamu akan langsung dikirim ke sistem penipu dan digunakan untuk mengakses berbagai hal, terutama akses perbankan. Jadi, jangan pernah mengklik link sembarangan!

5. Berhati-hati dalam Mengisi atau Memberikan Data Pribadi

Saat bertransaksi atau beraktivitas online, kamu sering kali diminta memasukkan data pribadi seperti email, kata sandi, nomor kartu identitas, hingga nomor kartu kredit sebagai syarat verifikasi akses. Sebaiknya kamu meminimalkan jumlah data yang dikumpulkan aplikasi mengenai kamu, karena dapat berisiko pengungkapan yang tidak disengaja atau penyalahgunaan data pribadi akibat keamanan data yang tidak memadai.

Saat data pribadi dibagikan, sulit untuk mengontrol distribusi dan penggunaannya, sehingga berpotensi menimbulkan masalah privasi jangka panjang. Untuk mencegahnya, batasi akses ke galeri foto, kontak, dan lokasi hanya pada aplikasi yang dapat berfungsi tanpanya.

6. Lakukan Transaksi di Aplikasi Resmi dan Terpercaya

Ketika kamu bertransaksi secara online, pastikan selalu melakukan pembayaran melalui aplikasi resmi. Hindari pengiriman uang dalam jumlah banyak di luar aplikasi, karena hal tersebut bisa terindikasi penipuan online.

7. Unduh Aplikasi Resmi

Penting bagi kamu untuk selalu mengunduh atau men-download aplikasi resmi dari Google Play Store atau App Store guna menghindari penipuan online. Belakangan ini marak terjadi modus penipuan yang mengarahkan targetnya untuk mengunduh aplikasi tidak resmi.

Beberapa modus yang banyak terjadi di masyarakat adalah penipuan file APK berbentuk surat undangan, surat tilang, dan lain-lain. Oknum-oknum tersebut tidak segan untuk menggunakan nama organisasi atau instansi resmi dalam melakukan aksinya.

8. Perbarui Sistem Perangkat Secara Rutin

Modus penipuan online dapat berbentuk virus atau malware yang menyerang perangkat. Virus ini berbahaya bagi perangkat karena dapat menyebabkan kesulitan akses bahkan pengambilan data pribadi seseorang. Oleh karena itu, kamu perlu rutin memperbarui sistem pada perangkatmu untuk meningkatkan sistem keamanan dan menghindari serangan virus. 

Itulah 8 tips menghindari penipuan online yang perlu kamu ketahui. Penting untuk tetap waspada saat bertransaksi atau beraktivitas online karena para pelaku kejahatan sering menggunakan berbagai cara untuk mengambil atau mencuri data pribadi seseorang.

 

Dengan mengakses situs ini, Anda telah menyetujui penggunaan cookies dari kami.
By visiting this site, you have agreed the using of cookies.
Diskon di Bulan Ramadhan! Beli Voucher Favorit Kalian di Aplikasi Ultra Voucher!